Rabu, 12 Mei 2010

GEMPA MEULABOH , TETAP AMAN DI DAERAH BENCANA

Oleh : I Putu Pudja
Sumber Gambar : BNPB
Meulaboh, minggu 9 Mei 2010 kembali diguncang gempa kuat dengan kekuatan 7,2 Skala Richter, dirasakan goncangannya cukup kuat di wilayah pesisir barat NAD dan Sumut, seperti : di Meulaboh dirasakan maksimum V Skala MMI, di rasakan di Medan sampai IV Skala MMI, di Nias di rasakan sampai IV Skala MMI , di Sibolga dirasakan sampai III MMI.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami, walau setelah beberapa waktu memasuki waktu aman peringatan tsunami dicabut. Parameter gempa tersebut adalah, terjadi pk. 12 59 41 WIB, dengan posisi episenter pada 3,61 LS – 95,84 BT pada kedalaman 30 kilometer, di laut sekitar 66 kilometer barat daya Meulaboh NAD. Semuanya memang memandu kita untuk curiga bahwa gempa tersebut akan di sertai tsunami.

Posisi ini beraada dekat dengan zona subduksi penunjaman lempeng samudera Indo-Australia dan lempeng Sunda ( bagian lempeng Eurasia ) yang bergerak relatif satu sama lain ke arah utara sedikit menyimpang arah timur dengan kecepatan 6-6,5 cm per tahun. Beberapa gempa besar memang tercatat terjadi mengikuti gempa Aceh 24 Desember 2004 yang lalu, yang menandakan masih belum stabilnya daerah ini secara kegempaan.

KERUSAKAN DAN TSUNAMI

Menurut laporan Detik.com (9/5/10) dari lapangan bahwa goncangan gempa ini di Meulaboh (Aceh Barat) tidak menimbulkan kerusakan serius Bandara Cut Nyak Dhien. Kerusakan yang terpantau adalah bangunan retak dan kaca tower bandara pecah. "Tidak ada kerusakan serius. Saat ini aktivitas bandara sudah normal dan sudah ada pesawat yang mendarat, menurut Kapuskom Publik Departemen Perhubungan Bambang S Ervan. Lebih lanjut ia menjelaskan kondisi pelabuhan di Meulaboh juga tidak mengalami kerusakan. Saat ini aktivitas di pelabuhan itu juga telah normal kembali. "Tadi sempat ditinggal pegawainya untuk mengungsi, tapi setelah ancaman tsunami dicabut semua kembali bekerja lagi,"

Demikian juga yang dinyatakan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bencana , seperti dikutip detik.com, dia mendapatkan informasi sejumlah bangunan mengalami kerusakan ringan., berupa retak-retak saja Untuk antisipasi lebih lanjut Andi menyatakan, satuan reaksi cepat masih tetap bertahan di Bandara Halim di Jakarta Timur untuk mengantisipasi jika ada korban akibat gempa susulan.

Rangkaian berita tersebut menunjukkan bahwa, infrastruktur yang dibangun pasca gempa dan tasumai besar 2004 sudah dirancang tahan gempa dan, masyarakatpun sudah akrab dengan peringatan dini tsunami, terbuki dari sedikitnya kerusakan dan mereka baru beraktifitas kembali setelah peringatan tsunami dicabut. Mereka telah menjadi masyarakat sadar bencana. Disini pula kita buktikan kembali bahwa betapa susahnya meprediksi tsunami.

INDIKASI SIMPANAN ENERGI TINGGI

Bila kita jeli memperhatikan gempa-gempa yang terjadi disepanjang zone subdaksi dimana gempa Meulaboh ini terjadi, sejakk 2004 lalu beberapa gempa besar terjadi di kawasan ini, seakan berjejer dari barat laut ke arah tengara. Yang terakhir sebelum gempa Meulaboh ini, adalah gempa Lais yang terjadi 5 Mei 2010, pk 23 29 01 WIB pada lokasi 4,24 LS – 109,97 BT pada kedalaman 10 km, sekitar 143 arah barat daya Lais Bengkulu.

Gempa=gempa besar lainnya yang tercatat terjadi di kawasan ini antara gempa Aceh 24 Desember 2004 sampai gempa Meulaboh, 9 Mei 2010 adalah sebagai berikut:: (1) April 2010 dengan kekuatan 7,8 SR pada jarak sekitar 200 km arah selatan, (2) Gempa Padang 2009 dengan kekuatan 7,5 SR; (3) gempa Simelue tahun 2008 dengan kekuatan 7,4 SR; (4) dua kali gempa 2007 dengan kekuatan 7,9 dan 8,5 SR, dan (5) gempa tahun 2005 dengan kekuatan 8,6 SR.

Posisi pusat gempa yang disebutkan diatas pada liniasi sampai 1000 kilometer dari gempa yang baru saja terjadi di Meulaboh. Selain gempa tersebut ratusan gempa yang berkekuatan di atas 5, 0 SR terjadi kawasan ini pasca gempa Aceh tahun 2004 yang menunjukkan betapa besarnya energi yang tersimpan di sana.

Dari pemetaan daerah episenter terkini dan sejarah kegempaan yang ada, menunjukkan masih ada daerah-daerah di segmen ini yang belum menunjukkan keaktipannya sebagai indikasi pelepasan energi yang tersimpan disana belum penuh, sehingga kesetabilan energi di wilayah ini kelihatannya masih lama terjadi.

Semua data kekuatan gempa, peta seismisitas dan adanya daerah senjang gempa mengindikasikan energi gempa yang tersimpan di daerah tersebut sangat tinggi, sehingga perlu diakrai oleh masyarakat setempat sehingga kemungkinan korban maupun kerugian saat gempabumi maupun tsunami dapat ditekan sekecil mungkin.

PROSES PEMBELAJARAN YANG BAIK

Memperhatikan berita dari lokasi gempa bumi dan daerah goncangannya dari gempa Meulaboh, dapat kita petik beberapa hasil proses pembelajaran yang menunjukkan hasil positif, diantaranya:

  1. Sistem peringatan dini tsunami InaTEWS ( Indonesian Tsunami Early Warning System) telah berfungsi dengan baik dari monitoring gempa sampai diseminasi warning tsunami, informasinya dalam waktu singkat sampai ke masyarakat.
  2. Masyarakat pesisir barat NAD khsusunya Meulaboh, sangat tanggap terhadap berita gempa dan peringatan dini tsunami yang dirilis BMKG, sehingg segera setelah warning mereka menghindar dan kembali setelah ada pencabutan warning.
  3. Kecilnya kerusakan dan tidak adanya korban ( minmal sampai tulisan ini dibuat) menunjukkan keberhasilan rehabilitasi daerah tersebut pasca gempa 2004 dengan bangunan yang di bangun tahan goncangan gempa dan masyarakatnya tanggap menindaklanjuti warning.
  4. Manajemen bencana, khususnya penanganan pasca bencana berjalan baik, dengan segeranya informasi kondisi infrastruktur transportasi yang merupakan sarana vital dalam penangulangan bencana serta disiapkannya tim yang siap ke lokasi, di Halim Perdana Kusuma bila diperlukan di daerah kejadian. Disini terlihat bahwa betapa koordinasi sudah berjalan baik, sejak monitoring, analisis, diseminasi, langkah tindak lapangan dan persiapan penanganan kalau-kalau terjadi kerusakan dan korban berjalan dengan koordinasi yang semakin baik.
  5. Gempa Meulaboh menunjukkan indikasi bahwa daerah pesisir barat Sumatera masih merupakan daerah generator gempa kuat, yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Mengingat hampir sebagian besar wilayah Negara kita berada di daerah rawan bencana maupun pengaruh bencana, maka proses pembelajaran dari Aceh khususnya Meulaboh perlu kita kembangkan dan budayakan, untuk hidup mengakrabi bencana yang ada di sekitar kita.

0 komentar:

Posting Komentar