“REKLAMASI TELUK BENOA “
Kawasan Indah Teluk Benoa, Dimana Tol Laut Berada |
Pihak yang terlibat proses harus
menerima masukan dari penolak reklamasi, dan demikian juga pihak anti reklamasi
mau mendengarkan alasan mengapa di reklamasi. Hanya saja kenapa wakil-wakil
rakyat kita yang membawahi daerah tersebut seakan diam, tidak membawakan
aspirasi rakyat yang diwakilinya padahal mereka dipilih masyarakat.
Dalam diskusi seharusnya di
lakukan dengan jujur tidak mempunyai pretense dan kecurigaan antara yang satu
dengan lainnya, semua demi kepentingan rakyat. Bukankah dalam membangun rumah
saja di bali kita minta ijin, atau minimal memberi tahu penyanding. Itu sebagai
bentuk dasar kesaling menghormati diantara kita.
Lantas, semua pihak yang
berkompeten yang menjadi stake holder harus semuanya mengedepankan kepentingan
rakyat, Bali terutama masyarakat yang paling dekat atau terdampak pelaksanaan
reklamasi ini. Kalau sebagian besar masyarakat setempat menolak, ya harusnya
dihentikan rencana tersebut. Tapi kalau masih ada pro kontra diantara
masyarakat setempat ya harus duduk bersama, menyelesaikannya untuk satu suara.
Stake holder bisa saja
melibatkan: Pemerintah daerah Kabupaten, Provinsi yang terdampak, akademisi,
wakil rakyat, pemuka masyarakat, akademisi, akhli budaya Bali, pelaku
pariwisata, masyarakat pariwisata –bisa nasional dan internasional, sebagai
konsumen wisata Bali-. Berundinglah semua untuk kepentingan Bali dengan
mengesampingkan ego masing-masing, kasihan masyarakat diombang ambingkan dengan
masalah ini sehingga demo disana sini, isunya sampai ketingkat regional dan
internasional.
Padahal masyarakat kita dikenal
dengan musyawarah dan mufakatnta dalam menyelesaikan sebuah masalah social seperti
reklamasi ini. Kasihan masyarakat telah membuang buang energi kontra produktif
dalam masalah ini. Cobalah berunding, jangan Koh Ngomomg, Ayo berunding ambil
satu keputusan mengingat reklamasi juga punya sisi negative dan juga positive.
Reklamasi banyak dilakukan di
negara lain, banyak juga di sesali dampaknya setelah dilakukan. Belajar dari
pengalaman itu, ambil keputusan, sehingga masyarakat bisa tenang bekerja dengan
memanfaatkan energinya secara produktif.
Selamat Berunding, ini hanya
obrolan Bele Bengong, cuman masukan sederhana tanpa menggunakan metode dan data
yang diperlukan dalam sebuah penelitian ilmiah. Ayo nak Krama Bali, bersatulah
ambil keputusan.
Jangan Biarkan Polemik Reklamasi Teluk Benoa Berkepanjangan